visit us: www.m.bagimunegeri.com
Kita semua tentu pernah melakukan hal-hal yang kemudian kita sesali. Ada kalanya ketika menyadari kesalahan, kita masih dapat memperbaikinya. Pada saat lain kita tidak memiliki kesempatan seperti itu. Semua telah terlanjur. Kehancuran sudah terjadi. Kenangan dan tuduhan membanjiri pikiran kita dan kita terus-menerus dibayangi atau dihantui rasa bersalah dan berkata, "Seandainya saja..."
Kadang-kadang kita tenggelam dalam keputusasaan. Beban dosa kita benar-benar mencekik. Sebagai orang Kristen, kita tahu tentang pengampunan dari Yesus Kristus. Namun kadang kita menerima kebenaran itu hanya di pikiran kita. Jauh di lubuk hati kita memendam keraguan yang menyerang kita dengan sejuta kebimbangan dan tanya: Apakah pengampunan masih berlaku untuk keadaanku ini?
Apakah yang anda lakukan dengan perasaan bersalah? Apakah rasa bersalah ini berasal dari Allah atau dari iblis? Apakah anda benar-benar diampuni atau hanya membohongi diri? Mungkin anda sedang berjuang melawan kegagalan atau kesalahan sikap dan tindakan yang berlangsung terus-menerus sampai sekarang. Atau mungkin keadaan anda sangat berat, sehingga anda berpikir, "Bahkan jika Allah mau mengampuniku dan telah mengampuniku, aku tidak akan mengampuni diriku!"
Surat berikut ini dikirimkan kepadaku tanpa nama pengirim, menceritakan hal umum yang kita pahami dengan baik:
Dalam bulan Juni 1982 aku mengetahui bahwa aku hamil. Usiaku ketika itu 18 tahun dan sudah dua bulan aku keluar kuliah. Teman priaku seorang Kristen karena kebiasaan seperti juga aku. Kami memilih aborsi (pengguguran kandungan) karena kami tidak ingin menghadapi kesulitan dari keluarga dan teman-teman kami. Kami mengambil jalan keluar yang "mudah".
Setelah aborsi terjadi, aku terus-menerus menghadapi rasa sedih yang dalam. Aku sering menangis dan menyesali keputusan yang kami pilih itu. Sampai hari ini aku masih sering berlutut dan menangis meminta Tuhan mengasihani aku dan mengampuni aku karena aku tahu bahwa aku sudah sangat bersalah.
Aku bergumul dan berharap jika saja Allah memberiku kesempatan kedua. Dia adalah Allah yang mengasihi dan aku percaya dengan sepenuh hati bahwa Dia adalah Allah, tetapi aku masih saja selalu merasa berdosa. Aku merasa bahwa Allah telah meninggalkan aku dan aku sangat kecil hati karena masa laluku itu. Apakah Allah telah mengampuniku? Aku percaya Dia mengampuniku, tetapi aku masih saja merasa dosa ini teramat besar."
Anda mungkin berpikir bahwa dosa-dosa anda terlalu besar dan terlalu mengerikan untuk diampuni oleh Allah, sehingga tak ada harapan lagi bagi anda. Aku tidak hanya sedang berbicara mengenai dosa aborsi. Ada banyak hal lain yang menggoreskan rasa bersalah yang amat dalam di hati kita.
Mungkin anda dihinggapi rasa bersalah karena hal-hal yang anda lakukan di masa lampau, seperti perzinahan atau persundalan, homoseksualitas, menjadi germo, prostitusi atau pelacuran, atau hubungan seks yang tidak wajar, Mungkin anda pernah melakukan perbuatan kriminal atau kejahatan seperti memperkosa, menganiaya, atau 'incest' (hubungan seksual dengan anggota keluarga sendiri). Mungkin anda pernah menjadi pencuri, anggota geng, pecandu obat bius, narkoba dll, atau bahkan pembunuh. Banyak dari anda menjadi penyebab atau kurban perceraian yang menyakitkan. Anda menyakiti orang lain secara emosional melalui kata-kata yang kasar dan kejam; atau melukai orang lain dengan siksaan badani, mungkin terhadap suami / istri anda atau anak-anak anda sendiri. Mungkin juga anda membawa perasaan bersalah dan terhukum yang tidak seharusnya anda tanggung karena sebenarnya anda menerima akibat dari keputusan keliru yang diambil oleh orang lain.
Mungkin juga anda seorang yang ceroboh, egois, tidak taat, jauh dari Allah, dan sekarang kerusakan yang diakibatkannya sedang terjadi. Kehancuran dapat dihindarkan seandainya saja anda bertindak lain. Tetapi sekarang anda atau seseorang lain sudah terluka atau menjadi cacat... atau mungkin seseorang telah kehilangan nyawanya. Barangkali masalah anda tidak seberat yang disebutkan di atas, tetapi anda merasakan keputusasaan dan kegagalan yang sama beratnya. Apapun keadaan anda, bila anda merasakan tekanan rasa bersalah, ketahuilah bahwa pengampunan dari Yesus Kristus dapat anda alami.
Mengampuni diri sendiri hanya memiliki makna setelah kita menerima pengampunan dari Allah. Satu alasan mengapa anda tidak dapat mengampuni diri sendiri yakni karena Allah belum mengampuni anda. Dan jika Allah belum mengampuni anda, tentunya karena anda belum pernah membawa kesalahan dan perbuatan anda yang memalukan itu ke hadapan-Nya. Yesus Kristus satu-satunya yang dapat membersihkan hati anda dari kesalahan. "Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih; di dalam Dia kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa" (Kolose 1:13-14). Alkitab penuh berisi kebenaran ini.
Menghampiri tahta anugerah Allah dengan rendah hati adalah langkah pertama untuk menerima pengampunan. Tidak sekadar "maju ke altar dan mengucapkan suatu doa", tetapi mengakui kesalahan anda, tanpa membuat alasan-alasan, dan dengan sepenuh hati berbalik dari hal-hal yang menghancurkan hati Allah. Tindakan ini merupakan tindakan penyerahan di mana anda memberikan kepada Allah pengendalian sepenuhnya atas kehidupan anda. Anda tidak dapat lagi menjadi tuan atas diri anda sendiri. Yesus Kristus merindukan kehidupan yang akrab dengan anda. Ia menanti anda datang kepada-Nya. Mungkin saja anda mendapatkan "obat" sementara bagi rasa bersalah anda. Namu ketahuilah, tidak ada kedamaian abadi ataupun kesembuhan sejati di luar Yesus Kristus.
Bila kita melihat dosa-dosa kita dari sudut pandang Allah, maka kita mengerti kenajisan kita, dan kita tidak akan dapat memahami mengapa kita masih bisa diampuni. Tetapi begitulah keindahan dan mujizat anugerah-Nya. Kita menerima pengampunan yang sebenarnya tidak layak kita terima. Kita berutang segala sesuatu kepada-Nya. Dia tidak berutang apapun kepada kita, tetapi memberikan segalanya bagi kita. Itulah yang membuat anugerahnya benar-benar mengagumkan.
Mungkin anda sudah memiliki pengetahuan tentang Tuhan dengan baik. Bahkan mungkin anda rutin pergi ke gereja, tetapi bagi anda hal itu hanya sekadar agama dan bukan suatu hubungan pribadi dengan Allah. Yesus tidak menghargai kesalehan lahiriah yang hanya di luar. Dia melihat hati kita. Jangan mencoba mencari pengampunan hanya untuk bagian tertentu dari kehidupan anda tanpa menyerahkan seluruh hidup anda kepada-Nya. Kita tidak dapat hanya mengirimkan dosa kita ke kaki salib; kita perlu membawa diri kita juga seutuhnya ke sana. Anugerah Allah bukanlah balutan bagi suatu kehidupan yang tidak bersih. Yang pertama diperlukan adalah pembersihan menyeluruh, dan ini hanya dapat anda terima melalui penyerahan hidup anda seutuhnya kepada Yesus Kristus.
Adakah dosa yang terlalu busuk untuk diampuni oleh Allah? Hanya ada satu yang kuketahui, yakni penolakan terhadap Anak Allah, Yesus Kristus. Penolakan kita terhadap kehidupan dalam hubungan kasih dengan-Nya menghalangi kita tidak hanya untuk menerima pengampunan, tetapi juga menghalangi kita untuk memasuki kehidupan kekal bersama Dia. Segala sesuatu yang dilakukan melawan Allah dan manusia masih dapat diampuni karena Yesus telah mencurahkan darah-Nya untuk pengampunan bagi kita, asalkan kita mau datang kepada-Nya dan memohon ampun. "Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita, dengan menghapuskan surat utang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakannya dengan memakukannya di kayu salib" (Kolose 2:13-14).
Namun seringkali masalahnya bukan karena anda tidak mengenal Allah. Anda justru mengenal Dia. Anda mengasihi Dia dan berusaha untuk menjadi semakin serupa dengan Dia. Anda mengerti bahwa Raja Daud mungkin berkata mengenai dosa perzinahan dan pembunuhan yang dilakukannya ketika ia berkata, "sejauh timur dari barat, demikianlah dijauhkan-Nya dari kita pelanggaran kita" (Mazmur 103:12). Tetapi untuk dosa-dosa tertentu yang anda lakukan, pengertian itu tidak menolong anda untuk merasa diampuni.
Jika anda telah datang ke salib Kristus, tetapi masih juga anda merasa berdosa maka mungkin iblislah yang menuduh anda. Salah satu taktik yang disukai iblis adalah mengingatkan dosa-dosa dan kegagalan-kegagalan masa lalu anda. Iblis tahu semua ini akan membuat anda merasa diri anda busuk. Dan dia berbicara kepada anda dalam nada dan bahasa rohani sehingga anda mengira bahwa suara itu adalah suara Allah. Dia mengemukakan masa lalu anda sebagai 'bukti kejadian' yang tidak sepenuhnya diampuni. Ia berkata bahwa anda adalah orang Kristen kelas dua, bahwa anda seharusnya puas dengan hanya sedang dalam proses diampuni dan diselamatkan karena anda tidaklah layak untuk dipakai oleh Allah untuk suatu hal yang berarti.
Tentu saja kita tahu dengan baik bahwa tidak seorangpun dari kita layak menerima anugerah Allah. Kita perlu terus-menerus menjaga hati kita melawan keangkuhan dan kecenderungan untuk berjalan dengan kekuatan sendiri. Namun di sini aku tidak sedang berbicara mengenai kebutuhan kita untuk mengenal kebesaran Allah yang mengagumkan dan kegagalan kita di hadapan-Nya. Aku sedang berbicara mengenai serangan musuh yang membuat kita tetap melihat ke dalam diri kita dan membuat kita tidak melihat ke atas, dan akibatnya kita hidup penuh dengan rasa bersalah bukan penuh damai, hidup menanggung beban dan bukan hidup dalam kebebasan.
Kadang-kadang kita tidak yakin siapakah sesungguhnya yang berbicara kepada kita. Kalau yang berbicara adalah Allah, tentu kita tidak ingin melawan. Tetapi kita harus waspada dan tidak dikacaukan oleh serangan musuh yang meniru suara Allah. Lihatlah siapa yang berbicara, apa yang dikatakannya dan motif atau alasan apa yang mendasari di balik semua itu.
SIAPA : Pertama tuangkan atau rumuskan perasaan anda dengan tepat. Berikan kesempatan kepada diri anda untuk merangkumkannya dalam beberapa kalimat dan katakan dengan suara keras kepada diri anda sendiri atau kepada seorang teman. Apakah suara seperti ini seperti suara Allah? Apakah cocok dengan sifat-sifat-Nya? Apakah itu sesuatu yang tergolong dosa? Apakah berdasarkan Alkitab? Apakah sejalan dengan prinsip Alkitab?
APA: Teguran Allah biasanya bersifat khusus. Ia akan membuat anda mengerti. "Kau mengatakan dusta" atau "Aku ingin kau lebih bertanggungjawab dalam rumah tangga". Khusus atau spesifik. Di sisi lain, tuduhan / penghukuman yang berasal dari si jahat biasanya lebih umum. Si musuh mungkin berkata seperti ini, "Kau orang Kristen yang buruk", "Mengapa kau tidak menyerah kalah saja", atau "Allah tidak akan mengampunimu karena hal itu".
Hal seperti ini dapat berupa perasaan yang tidak jelas, bahwa segala sesuatunya serba salah, tetapi anda tidak dapat menunjuk pada sesuatu yang jelas. Contohnya, anda mungkin merasa bahwa anda munafik. Jika benar, katakanlah, "Tuhan, jika hal ini dari Engkau, tolong tunjukkan kepadaku perkataan atau perbuatan manakah itu, sehingga aku tahu." Jika memang dari Allah, dan jika anda terbuka untuk dikoreksi, maka Ia pasti akan memberitahu anda.
MENGAPA: bila aku bertindak mendisiplin anakku, maka aku akan mengatakan dengan jelas dan khusus apa yang menyebabkan aku menegur mereka. Aku ingin mereka belajar, sehingga dapat bertindak lebih baik di masa mendatang. Aku ingin mereka tumbuh menuju kedewasaan yang sehat dan tidak gagal dalam hidup ini. Jika aku menghukum anakku, secara khusus aku akan berkata, misalnya, "Ibu menghukummu karena kamu memukul adikmu". Aku tidak akan menangkap dia dan berkata, "Kamu dihukum karena kamu bertingkah laku tidak seperti anak ibu. Kamu anak bobrok. Mungkin kamu tidak akan bisa dididik menjadi baik!"
Seringkali Allah berbicara kepada kita dengan kata-kata keras. Disiplin-Nya mungkin menyakitkan untuk jangka waktu tertentu, tetapi alasan yang mendasarinya selalu kasih. Dokter bedah memotong kanker dengan hati-hati, tetapi perampok melukai kita di jalanan tanpa peduli apa akibat pisaunya. Ada orang yang menggunakan pisau dengan tujuan menyembuhkan, namun ada pula yang menggunakannya untuk tujuan merusak. Amatilah hasil yang ingin dicapai. Tujuan hukuman / teguran Allah adalah membawa kita lebih dekat kepada-Nya agar kita hidup menghasilkan buah yang baik. Hukuman dari iblis dirancang untuk membawa kita jauh dari Allah, tidak berbuah, hidup tanpa harapan. Setan ingin kita hidup menyerah dan mandah saja. Allah ingin kita menjadi semakin baik dan indah.
Anda dapat mengujinya dengan cara sbb. Jika seorang rekan lain berada dalam situasi seperti yang anda alami, dan ia datang kepada anda untuk meminta nasihat, maka saran apa yang akan anda berikan kepadanya? Apakah bagi anda lebih mudah untuk meraih pengampunan Allah bagi orang lain daripada mempercayai pengampunan untuk diri anda sendiri? Mungkin anda lebih keras terhadap diri sendiri daripada terhadap orang lain.
Ingatlah bahwa Allah tidak membedakan seorang dengan yang lainnya. Mempercayai suatu hal berlaku untuk orang lain, namun hal itu tak berlaku bagi anda sendiri sebenarnya tidak konsisten. Kepercayaan / keyakinan seperti itu berdasarkan pada perasaan dan bukan pada kebenaran. Kadang-kadang, bila aku sedang "meledak", maka aku merasa amat terluka dan kecewa dalam diri ini sehingga sulit untuk menerima pengampunan. Namun dengan tegas aku akan memberitahu orang lain yang berada pada posisiku untuk berpegang teguh pada kebenaran Alkitab. Sebenarnya dengan kerendahan hati barulah kita bisa menerima pengampunan Allah, seperti Yakobus mengingatkan kita, "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati" (Yakobus 4:6). Kesombongan haruslah disingkirkan bila kita ingin menerima sesuatu yang tidak pantas kita terima. Jika Allah telah mengampuni kita, dan kita menolak anugerah pengampunan-Nya itu, maka sebenarnya kita menempatkan diri kita lebih tinggi dalam kecongkakan kita. Aku harus belajar kebenaran yang sama ini dan berwelas asih terhadap diriku, barulah aku dapat memberikannya atau meneruskannya dengan cuma-cuma kepada orang lain.
Berikut ini adalah sebuah contoh tentang seorang yang diampuni namun tidak mempercayainya. Si Budi kecil yang berusia tiga tahun menjatuhkan anting-anting mutiara milik ibunya ke tempat cuci piring bersama dengan mainannya. Budi menangis menyatakan penyesalan dan ibunya meyakinkan dia bahwa dia telah dimaafkan. Namun Budi merasa sangat tidak enak dengan apa yang telah terjadi sehingga ia tidak mau makan siang dan esok harinya ia berkata, "Ibu, aku tidak akan makan hari ini sebab aku pikir ibu masih marah padaku". Bagaimana jadinya bila orang tuanya tidak dapat meyakinkan Budi bahwa mereka tidak marah lagi kepadanya. Bagaimana jadinya jika mereka tidak dapat membujuknya untuk makan!
Jika Budi adalah putra anda, maka anda tentu akan melakukan apa saja untuk meyakinkan Budi bahwa ia telah dimaafkan. Anda akan menyatakan kepadanya bahwa Budi lebih berharga bagi anda ketimbang sepasang anting-anting mutiara, atau milik anda yang lainnya. Anda akan merasa kuatir dan sedih ketika anda memintanya dengan sangat untuk makan, sebelum ia jatuh sakit!
Seperti halnya Budi, bila anda tidak mau menerima pengampunan Allah, maka anda akan sakit secara rohani. Seluruh kehidupan Kristen anda akan lumpuh. Ketidakyakinan anda akan pengampunan dari Tuhan tidak mengubah fakta bahwa anda telah diampuni, namun semua ini menghalangi anda untuk mencapai kemerdekaan dan kemenagan yang sebenarnya memang merupakan milik anda di dalam Yesus Kristus.
Anda sudah berulangkali menyesali kemarahan anda, sikap egois, kesombongan, tidak bertanggungjawab, ketidaksabaran, ketidakdewasaan, rasa tidak aman, ketakutan dst. Anda kembali menghadap hadirat Allah dan berpikir bahwa Ia akan berkata, "Kau lagi? Sikap buruk apalagi? Kau berkata bahwa kau akan berubah, tetapi ternyata tidak. Itulah sebabnya tidak ada lagi pengampunan bagimu." Mungkin anda pernah mengalami perlakuan seperti itu dari orang lain, sehingga ketika anda merendahkan diri datang ke hadirat-Nya, maka anda berpikir bahwa anda akan menerima perlakuan yang sama. Padahal Allah tidaklah demikian.
Kadang-kadang kita memiliki pengertian yang salah tentang kekristenan. Kita berpikir bahwa sekali kita mencapai kedewasaan dalam Tuhan, maka semua konflik dan perjuangan atau pergumulan kita akan berakhir. Hal seperti itu akan terjadi di surga, bukan di sini. Allah sedang membentuk kita. Ia sedang mengikis kita dan membentuk sifat-sifat kita sehingga semakin sesuai dengan gambar diri-Nya. Berhentilah berpikir tentang adanya cara yang lebih mudah dalam hidup ini. Sadarilah bahwa menjalani kehidupan seringkali amat sulit, bahkan juga ketika kita berjalan bersama Yesus.
Jika saja anda melihat kegagalan anda sebagai kesempatan untuk bertumbuh... maka anda akan bertumbuh. Bila anda jatuh, bangkitlah berdiri, bersihkan diri anda dari debu dan kembalilah naik ke atas kuda. "Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan roboh dalam bencana" (Amsal 24:16). Mungkin anda takut akan jatuh lagi. Tujukanlah pandangan mata anda kepada Yesus "yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung dan yang membawa kamu dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya" (Yudas 24). Ingatlah bahwa anda sedang dilatih, jika anda jatuh, bawalah diri anda ke dalam anugerah Allah dan cobalah bangkit dengan kekuatan yang disediakan-Nya. Untuk itulah anugerah-Nya disediakan bagi kita semua.
Pertobatan adalah perubahan hati, suatu perubahan pemikiran mengenai dosa. Pertobatan bukan hanya sekadar minta maaf. Dalam pertobatan, dengan jujur anda berkata, "Jika aku memiliki kesempatan untuk kembali ke masa lalu itu, maka aku akan bertindak lain. Aku akan bertindak dalam takut akan Allah dan menghormati Dia". Itulah pertobatan. Alkitab berkata, "(jika) umatKu, yang atasnya nama-Ku disebut, MERENDAHKAN DIRI, BERDOA dan MENCARI WAJAHKU, lalu BERBALIK dari jalan-jalannya yang jahat, MAKA Aku akan mendengar dari sorga dan MENGAMPUNI DOSA MEREKA..." (2 Tawarikh 7:14). Mungkin anda seorang pembunuh massal atau anda orang baik-baik. Siapapun anda, tetap anda harus datang kepada Allah dan berbalik dari kehidupan di luar Allah, maka anda dapat yakin bahwa pengampunan-Nya diberikan bagi Anda, entah anda merasa diampuni ataupun tidak merasakannya (1 Yohanes 1:9).
Jika anda masih sulit untuk merasakan pengampunan, tanyalah Allah dalam doa anda, kalau-kalau ada hal yang Ia ingin anda lakukan. Seringkali ada seseorang yang perlu anda ampuni atau ada seseorang yang kepadanya anda perlu minta diampuni. Jika anda telah mencuri buku dari perpustakaan, maka anda tidak akan merasakan kedamaian selama buku itu masih ada di rak buku anda. Apakah anda perlu mengganti kerugian seseorang? Mintalah Allah menunjukkan segala sesuatu yang belum anda lakukan dan perlu anda lakukan.
Walaupun banyak keputusan-keputusan keliru yang kita ambil menyebabkan kita mengalami akibat yang sama sekali tidak menyenangkan, namun hal ini tidak berkaitan dengan fakta bahwa kita tidak diampuni. Di antara anda mungkin ada yang sedang mendekam dalam penjara akibat dari apa anda lakukan di masa lalu. Jika anda pernah menggugurkan kandungan, maka anda harus menghadapi kenyataan bahwa bayi anda telah mati. Kuncinya terletak pada apakah anda menjalani kehidupan anda dalam syukur. Bersyukurlah untuk keselamatan jiwa anda dan semua hal yang telah Allah lakukan bagi anda. Allah telah melimpahkan banyak kebaikan bagi anda yang mungkin anda telah lupakan dan semua itu lewat begitu saja tanpa ucapan syukur sepatah katapun. Yesus memandang seorang bekas pelacur dan mengatakan bahwa ia sebagai orang yang besar utangnya; ketika diampuni ia juga memiliki kasih yang lebih besar kepada-Nya. Sungguh suatu janji indah yang memberikan pengharapan bagi kita (Lukas 7:42-48).
Allah itu adil. Jika anda harus hidup di tengah lingkungan yang sulit, maka Ia mengkompensasinya dengan cara-cara yang tak pernah dialami oleh kebanyakan orang pada umumnya. Saat-saat yang paling akrab dengan Allah biasanya kita alami dan pahami pada saat-saat ketika kita melewati api. Kita dapat memilih menjadi keras dan pahit karena rasa sakit yang kita alami, atau kita dapat memilih menjadi lebih dekat dengan Allah dan mempersilakan Dia menata hati kita sehingga kelembutan kasih mulai mengalir dari hati kita. Dalam kehancuran, justru kita dapat menghibur orang lain. Mungkin karena situasi serupa yang kita alami, maka kita dapat menyalurkan kasih dan penghiburan Allah yang telah diberikan-Nya. kepada kita (2 Korintus 1:4). Kita memperoleh pengertian yang baru mengenai anugerah Allah yang merupakan minyak yang membalur luka orang lain. Allah ingin kita memanfaatkannya.
Memperbaharui pikiran atau akal budi amatlah penting. Menjadi ciptaan baru bukanlah sekadar dongeng bahwa Allah menolong kita agar merasa lebih suka terhadap diri kita. Pembaharuan pikiran merupakan kebenaran rohani. Alkitab tidak berdusta.
Paulus berkata, "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah terbit: (2 Korintus 5:17). Ketika anda datang kepada Yesus, saat itu terjadilah sesuatu yang ilahi. Anda menjadi manusia yang baru, pribadi yang baru. Tubuh anda, juga tangan dan kaki anda tetaplah sama, dan bahkan pakaian anda juga sama dengan yang anda pakai ketika masih menjadi orang berdosa. Namun ada sesuatu yang berbeda, anda adalah CIPTAAN BARU.
Dalam kitab Yehezkiel, Allah bersabda, "Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan MENTAHIRKAN kamu." Ia tidak berkata bahwa kamu mungkin tahir atau aku harap kamu akan tahir, tetapi Ia berkata bahwa kamu akan tahir. "Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu; dari SEGALA kenajisanmu dan dari SEMUA berhala-berhalamu Aku akan mentahirkan kamu. Kamu akan Kuberikan HATI YANG BARU, dan ROH YANG BARU di dalam batinmu dan Aku akan MENJAUHKAN (mengangkat) dari tubuhmu hati yang keras dan KUBERIKAN kepadamu hati yang taat. ROHKU AKAN KUBERIKAN DIAM DI DALAM BATINMU dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapanKu dan tetap berpegang pada peraturan-peraturanKu dan melakukannya" (Yehezkiel 36:25-27).
Allah telah memberikan kepada kita hati dan roh yang baru. Kita perlu berjalan dalam kehidupan yang baru ini. "Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan HIDUP DALAM HIDUP YANG BARU. Karena kita tahu, bahwa MANUSIA LAMA KITA TELAH TURUT DISALIBKAN, supaya tubuh dosa kita HILANG KUASANYA, agar JANGAN kita MENGHAMBAKAN DIRI lagi kepada dosa" (Roma 6:4,6-7).
Berjalan dalam kehidupan yang baru mencakup melatih pikiran kita untuk menerima pembaruan itu, dan tidak menolak pembaruan itu. Baru-baru ini aku mendengar seseorang berkata, "Aku adalah manusia baru dalam Kristus, aku mendapatkan hati dan roh yang baru. Satu-satunya masalahku adalah bahwa aku memiliki otak yang lama." Ada peperangan dalam pikiran kita dan kita perlu terus-menerus mengisi pikiran kita dengan kebenaran Firman Allah yang merupakan makanan bagi pikiran kita, serta menyingkirkan semua rongsokan-rongsokan yang ada sebelumnya. Semua ini merupakan proses dan anda perlu menerapkannya pada diri anda dengan tekun. "...meninggalkan MANUSIA LAMA... DIBAHARUI DI DALAM ROH DAN PIKIRANMU" (Efesus 4:22-23).
Paksalah pikiran anda untuk bertindak dan disiplinlah pikiran anda. "Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera" (Roma 8:6). Berikut ini beberapa langkah praktis yang bisa anda terapkan untuk memulai pembaharuan pikiran anda.
KATAKANLAH KEBENARAN: Menghargai diri sendiri adalah topik yang populer dibahas di zaman ini. Dunia mengatakan, "Berbanggalah dengan dirimu", yang merupakan pemikiran yang berlawanan dengan Alkitab. Namun tanggapan kristiani bukanlah anggap dirimu rendah dengan terus-menerus mengucapkan kata-kata yang meremehkan dirinya dan mempercayainya sebagai kerendahan hati yang alkitabiah. Sebenarnya bukanlah demikian. Kita perlu melihat diri kita melalui sudut pandang Allah, maksudnya dalam terang Alkitab. Kita harus jujur tentang diri kita, mengakui yang baik maupun yang buruk. Jika kita benar-benar jujur, maka kita pasti menjadi seorang yang rendah hati di hadapan Allah.
PIKIRKANLAH KEBENARAN: "...semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu" (Filipi 4:8). Renungkan ayat Alkitab khusus yang Allah berikan kepada anda berkenaan dengan pengampunan bagi anda, tentang kekuatan anda dalam Yesus, tentang hati anda yang baru, dan tentang semua kekayaan dalam Kristus. Tuliskan semua itu pada tempat yang sering terlihat, misalnya cermin di kamar mandi, agar anda dapat melihatnya dan mengingatnya. Garis bawahi ayat-ayat itu dan hafalkanlah. Semuanya itu adalah kebenaran dan "kebenaran itu akan memerdekakan kamu" (Yohanes 8:32).
HIDUPLAH DALAM KEBENARAN: "tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri" (Yakobus 1:22). Jangan membangkitkan hasrat dan perasaan lama. Jika anda tidak ingin bergumul melawan nafsu, jangan menonton film yang merangsang gairah nafsu anda. Waspadalah terhadap pengaruh yang anda terima melalui televisi, buku, majalah dan media massa lainnya. Lakukan hal sederhana yang Allah tunjukkan kepada anda dalam rangka membangun kembali kehidupan anda dan anda tidak akan menyedihkan hati Allah serta melakukan kesalahan yang sama lagi. "...dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya" (Efesus 4:24).
Setelah Allah mengampuni anda maka anda harus mengampuni diri anda. Mengampuni diri sendiri membebaskan diri anda sehingga anda dapat berjalan dalam kepenuhan Kristus. Setan senang mengatakan bahwa anda belum berubah, bahwa darah Kristus tidak berguna untuk menyucikan dosa anda itu. Semua itu tipuan belaka. Sekali anda memberikan hidup anda kepada Allah dan meletakkan dosa-dosa anda di kaki salib untuk dihapuskan oleh darah-Nya, maka anda telah diampuni. Tuntas! Anda harus percaya pada kebenaran ini jika anda ingin mendapatkan suka cita dalam kehidupan Kristen anda. Anda telah diikat oleh rantai musuh dan Yesus ingin memerdekakan anda saat ini juga. Berserulah seperti Daud, "Keluarkanlah aku dari dalam penjara untuk memuji namaMu" (Mazmur 142:8). Pintu terbuka lebar. Berjalanlah memasukinya dengan penuh keyakinan! Pergilah sendirian ke suatu tempat dan katakanlah dengan suara keras, berbicaralah kepada diri anda sendiri, kepada Allah dan kepada iblis.
"Aku TIDAK SAMA seperti dulu lagi. Aku TIDAK AKAN MELAKUKAN hal yang sama bila kesempatan / keadaan itu terulang lagi. Aku bukan hanya sekadar minta maaf. Aku percaya bahwa ALLAH TELAH MENGAMPUNIKU dan aku akan hidup dalam pengampunan-Nya. Aku akan MENGATAKAN dan MEMIKIRKAN kebenaran tentang diriku dan tentang Allah. Aku MENOLAK TIPU MUSLIHAT iblis. Dan aku MENGAMPUNI DIRIKU". Katakan dengan lebih keras: "AKU MENGAMPUNI DIRIKU". Sisipkan nama anda di sini dan katakanlah, "________________, AKU MENGAMPUNIMU!!" Sekarang berikan waktu untuk mengucapkan syukur kepada Yesus Kristus untuk permulaan baru yang Ia berikan kepada anda.
Ada beberapa hal yang harus dipakukan di kayu salib sekali dan untuk selamanya. Jangan ambil daftar kesalahan, kegagalan dan dosa itu serta mengkajinya kembali. Yesus ingin melakukan hal-hal yang baru dalam kehidupan anda. Anda perlu mempersilakan Dia melakukannya. Inilah waktunya untuk melangkah maju dalam kehidupan anda dan mengambil kesempatan dan tantangan yang terletak di hadapan anda. Anda akan kehilangan hal ini jika tetap menoleh ke belakang. Yesus ingin memakai anda. Ia mengasihi anda dan ingin melihat anda terlepas dari semua itu dan mulai menjadi seperti yang Ia kehendaki bagi anda. Lupakan semua yang di belakang dan pandanglah ke depan, melangkahlah ke depan dalam hikmat dan kekuatan Allah. Yesus tidak hanya memberikan masa depan bagi anda. Ia juga memberikan harapan! "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada padaKu mengenai kamu, demikianlah Firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan" (Yeremia 29:11). ***
Sumber: Green, Melody. 1985. "...but I can't forgive myself". Texas, USA: Last Days Ministries. Kode : (LD#67)