Kami Hadir Dalam Versi Mobile! Kami Hadir Dalam Versi Mobile! visit us: www.m.bagimunegeri.com
Menggarap Lahan Hati
oleh: Charles Grandison Finney
Artikel ini ditujukan kepada orang Kristen yang mengalami kesulitan dalam memperoleh damai sejati yang seharusnya ada bersama pertobatan. Bagi anda yang frustrasi karena terus-menerus bergumul dengan dosa dan kelemahan, artikel ini diharapkan membantu menjawab doa anda. Charles Finney menyaksikan pertobatan sejati dari puluhan ribu orang pada masa belum ada radio, televisi atau media massa lainnya. Kita bersyukur kepada Allah yang masih mengurapi dan memakai tulisan-tulisan beliau untuk Gereja masa kini. Ribuan orang telah ditolong ketika membaca artikel ini sehingga mereka memperoleh pengampunan Allah yang amat mulia.
Sementara anda membacanya, camkanlah baik-baik satu hal ini: Allah amat mengasihi anda, dan Dia menanti anda untuk membentuk anda menjadi orang yang sungguh-sungguh disucikan oleh anugerah-Nya melalui pertobatan.
"Bukalah bagimu tanah baru, sebab sudah waktunya untuk mencari Tuhan, sampai Ia datang dan menghujani kamu dengan keadilan..." (Hosea 10:12).
Dulu bangsa Yahudi merupakan bangsa yang hidup dari bercocok tanam, sehingga merupakan hal yang lumrah bila dalam Alkitab, Allah menggunakan istilah-istilah pertanian dari kehidupan sehari-hari mereka untuk memberikan gambaran yang bisa dimengerti dengan baik. Hosea menyebut mereka sebagai bangsa yang murtad dan mengungkapkannya dengan menggunakan istilah-istilah pertanian dan peternakan yang mereka kenal baik. Hosea menegur penyembahan berhala yang mereka lakukan dan dengan keras memperingatkan mereka akan penghakiman Allah yang segera akan datang.
Tanah baru yang dimaksud dalam ayat ini adalah tanah garapan yang suatu saat pernah dibajak, namun kini mengeras dan dibiarkan terbengkalai. Tanah seperti ini perlu digarap lagi agar gembur kembali dan siap menerima benih-benih yang akan ditaburkan. Bila anda bermaksud menggarap tanah hati anda, maka anda harus memulainya dengan memperhatikan hati anda, memeriksa keadaan pikiran anda dengan saksama dan melihat bagaimana keadaan anda kini. Banyak orang bahkan tidak pernah memikirkan masalah ini. Mereka tidak peduli keadaan hatinya, dan tidak pernah peduli apakah dalam perjalanan hidupnya dengan Tuhan mereka berlaku baik atau tidak, apakah kehidupan mereka berbuah atau tidak menghasilkan buah sama sekali. Saat ini anda harus memalingkan perhatian anda dari hal-hal lain dan merenungkan satu hal ini dengan saksama! Kerjakan urusan pertobatan ini dengan cermat, jangan tergesa-gesa.
Memeriksa diri mencakup melihat kehidupan anda, menyimak motivasi-motivasi dan tindakan-tindakan anda... menggali kembali masa lalu anda dan melihat sifat-sifatnya yang sebenarnya. Kembalilah menatap sejarah masa lalu anda. Galilah dan ambillah dosa-dosa pribadi itu satu demi satu dan tataplah dosa-dosa itu. Maksudnya bukan hanya sekadar mengingatnya sebentar, melihat bahwa masa lalu itu penuh dosa, lalu datang kepada Allah dan membuat pengakuan yang bersifat umum serta memohon pengampunan. Pengakuan dosa secara umum tidaklah cukup. Dosa-dosa itu anda lakukan satu persatu; dan sebisa mungkin, dosa-dosa itu diingat kembali satu persatu dan anda menyatakan pertobatan atasnya satu persatu juga. Lebih baik bila anda menggunakan pena dan menuliskannya pada secarik kertas sementara anda mengerjakan hal ini di hadapan Allah. Tuliskanlah semua dosa yang muncul kembali dalam pikiran anda.
Kerjakanlah dengan hati-hati seperti seorang pedagang yang sedang memeriksa buku-buku laporan keuangannya. Begitu satu dosa muncul dalam ingatan anda, tuliskanlah itu! Marilah kita mulai dengan golongan dosa yang disebut dosa kelalaian yaitu hal-hal yang tidak anda lakukan, padahal seharusnya anda lakukan.
Tidak bersyukur (tidak berterima kasih). Ambil dosa ini, dan tuliskan di bawah 'judul' ini setiap peristiwa yang bisa anda ingat. Saat-saat anda menerima berkat dan hal-hal yang menyenangkan dari Allah dan untuk hal-hal itu anda belum menyatakan terima kasih anda kepada-Nya. Berapa banyak kasus yang bisa anda ingat? Ada peristiwa-peristiwa di mana perlindungan yang luar biasa telah menghindarkan anda dari kecelakaan dan menyelamatkan hidup anda, ada kejadian-kejadian ajaib yang menyelamatkan anda dari kehancuran. Tuliskanlah peristiwa-peristiwa di mana kebaikan Allah diberikan kepada anda pada saat anda masih hidup dalam dosa, sebelum pertobatan anda, yaitu sebelum anda menerima Kristus sebagai Juruselamat pribadi. Dan untuk hal-hal itu anda belum cukup berterima kasih; juga untuk belas kasihan-Nya yang tak terhitung jumlahnya yang anda terima sejak anda bertobat. Anda akan menemukan betapa panjangnya daftar "peristiwa yang berlalu tanpa ucapan syukur" ini sehingga mungkin anda akan menutupi muka karena malu! Berlututlah dan akuilah satu-persatu kepada Allah, dan mintalah Ia mengampuni anda. Begitu anda mengakui semua ini, maka segera akan muncul hal-hal lain dalam ingatan anda... tuliskanlah juga semua itu. Kerjakan hal seperti ini kira-kira tiga sampai empat kali, dan anda akan melihat betapa banyaknya peristiwa di mana Allah memberikan belas kasihan-Nya bagi anda tanpa anda pernah berterima kasih atau bersykuur kepada-Nya untuk hal-hal itu!
Kurang kasih kepada Allah. Bayangkan betapa sedih dan cemasnya anda bila tiba-tiba anda sadar betapa berkurangnya kasih pasangan anda atau putra-putri anda kepada anda. Betapa sedihnya anda bila hati, pikiran dan waktu mereka kini tercurah kepada seseorang yang lain. Keadaan seperti ini mungkin membuat anda cemburu setengah mati. Allah menyebut diri-Nya sebagai Allah yang cemburu. Apakah anda pernah mengasihi yang lain sehingga membuat Allah amat tersinggung dan sedih?
Mengabaikan Alkitab. Ambil kasus-kasus di mana mungkin selama berminggu-minggu atau lebih, Firman Allah bukan merupakan kesenangan bagi anda. Ada orang-orang yang memang tetap membaca pasal-pasal Alkitab, tetapi bila ditanya, maka mereka tidak dapat menceritakan apa yang dibacanya. Bila anda juga seperti mereka, maka tidak heran bila kehidupan anda tidak memiliki arah, dan hubungan pribadi anda dengan Allah dalam keadaan yang sungguh menyedihkan.
Tidak percaya. Mungkin tidak secara langsung anda menuduh Allah itu pendusta. Tetapi melalui ketidakpercayaan anda terhadap janji-janji dan pernyataan-pernyataan Allah, sebenarnya anda menuduh Allah sebagai pembohong. Ungkitlah kembali peristiwa di mana anda secara semu menuduh kebenaran Allah sebagai dusta. Bila anda tidak percaya atau tidak berharap untuk menerima berkat-berkat yang jelas Allah janjikan, maka anda menganggap Allah sebagai pendusta.
Kurang berdoa. Pikirkan kembali saat-saat di mana anda mengabaikan doa pribadi, doa bersama keluarga, pertemuan kelompok doa; atau anda berdoa dengan cara yang menyedihkan dan menyakiti hati Allah sehingga sebenarnya lebih baik bila anda tidak berdoa, misalnya karena yang anda ungkapkan sebenarnya hanya luapan kepahitan hati anda.
Mengabaikan persekutuan ibadah. Saat di mana anda mengijinkan diri anda untuk mereka-reka alasan remeh dan konyol sehingga anda tidak hadir dalam pertemuan ibadah. Saat di mana anda mengabaikan pertemuan ibadah bersama orang-orang kudus dan mencela persekutuan orang-orang kudus hanya karena anda "tidak suka gereja"!
Tindak-tanduk yang sekadar kewajiban rohani. Coba simak kembali saat-saat di mana anda berbicara tentang Allah tanpa perasaan dan tanpa iman, yaitu waktu anda berbicara dalam bingkai pemikiran yang duniawi, sehingga kata-kata anda tidak lebih baik daripada ocehan orang pahit hati yang tidak layak didengar Allah sama sekali. Saat anda berlutut dan "mengucapkan doa" tanpa perasaan dan seenaknya sehingga bila anda harus bersumpah tentang hal itu lima menit kemudian, maka anda tidak mampu mengucapkan apa yang anda doakan tadi.
Tidak ada kasih terhadap jiwa-jiwa. Pandanglah teman-teman dan kerabat-kerabat di sekitar anda dan pikirkan betapa kecil belas-kasihan di hati anda terhadap mereka. Anda berdiri berpangku tangan saja menyaksikan mereka melangkah langsung ke neraka, seolah-olah anda tidak mempedulikannya sama sekali. Berapa hari anda sia-siakan tanpa peduli kemalangan mereka yang dalam ancaman api neraka? Bahkan kemalangan mereka itu tidak membangkitkan sepatah ucapan doa yang tulus dan serius anda panjatkan bagi mereka? Atau tidak adanya tindakan nyata dari kerinduan akan keselamatan jiwa mereka?
Tidak ada perhatian terhadap orang-orang miskin dan terhilang di negara asing / daerah terpencil. Barangkali anda tidak cukup peduli sehingga anda bahkan tidak pernah berusaha untuk mengetahui keadaan mereka. Apakah anda menjauhkan diri dari membaca majalah-majalah misi / penginjilan? Seberapa dalam sebenarnya anda mengetahui atau memperhatikan tentang umat yang terhilang di dunia ini? Ukurlah kerinduan anda akan keselamatan mereka dengan praktek penyangkalan diri anda dalam memberi harta milik anda bagi usaha pemberitaan Injil. Apakah anda sudah menyangkal diri untuk hal-hal yang merugikan diri anda seperti dalam hal rokok dan alkohol? Apakah anda masih mempertahankan standar hidup anda? Apakah anda mau menderita "tidak enak" demi menyelamatkan mereka yang terhilang? Apakah sehari-hari anda mendoakan mereka dalam persekutuan pribadi anda? Apakah anda menyisihkan harta anda di perbendaharaan surgawi ketika anda pergi beribadah (seperti kisah seorang janda dalam Markus 12:41-44)? Bila jiwa anda tidak ikut menderita bagi umat papa dan terhilang di dunia ini, lalu mengapa anda begitu munafik dengan berpura-pura menjadi orang Kristen? (lihat Matius 25:31-46).
Mengabaikan kewajiban keluarga. Renungkan bagaimana cara hidup anda di tengah keluarga, bagaimana anda berdoa, teladan apa yang anda tampilkan dalam keluarga anda. Apakah ada usaha-usaha yang secara langsung biasa anda lakukan demi kesejahteraan rohani keluarga anda?
Tidak menjaga kesaksian hidup. Berapa kali anda gagal mengawasi secara serius kata-kata dan tindakan anda? Berapa seringkah anda sama sekali tidak peduli akan tindakan dan ucapan anda, dan karena tidak lagi mengendalikan diri, maka anda berbuat dosa di mata dunia, gereja dan di hadapan Allah!
Mengabaikan perhatian terhadap saudara seiman. Berapa sering anda melanggar perjanjian dengan Tuhan bahwa anda akan memperhatikan dan menjaga saudara-saudara seiman? Seberapa sedikit anda mengetahui atau mempedulikan kondisi jiwa dan kerohanian mereka? Padahal anda benar-benar wajib memperhatikan mereka. Apa usaha yang sudah anda lakukan untuk mengenal mereka lebih baik? Berapa kali anda melihat mereka jatuh dalam dosa dan anda membiarkan mereka? Dan anda berpura-pura mengasihi mereka? Apabila anda melihat pasangan anda atau anak anda celaka atau jatuh ke dalam api, apakah anda akan berpangku tangan?
Mengabaikan penyangkalan diri. Banyak orang yang mengaku dirinya Kristen memiliki kerinduan untuk melakukan hal apapun dalam agama asalkan untuk mengerjakannya tidak diperlukan penyangkalan diri. Mereka berpendapat bahwa mereka telah melakukan banyak hal bagi Allah serta semua yang layak dikehendaki-Nya. Namun mereka tidak ingin menyangkal diri dengan menyerahkan hal-hal yang enak dan menyenangkan diri sendiri sekalipun demi melayani Tuhan. Mereka tidak akan rela menderita celaan demi nama Kristus. Mereka juga tidak akan merelakan kemewahan / kenikmatan hidupnya berkurang demi menyelamatkan jiwa-jiwa dari neraka. Pengertian bahwa penyangkalan diri merupakan syarat untuk menjadi pengikut Kristus merupakan hal yang asing dan jauh dari pikiran mereka! Mereka tak pernah sungguh-sungguh menyangkal diri untuk hal yang paling kecil pun demi Kristus dan Injil. Ada juga orang-orang yang memberi dari kelimpahan dan kemakmuran hartanya. Secara kuantitas mereka memberi dalam jumlah besar, dan mereka bahkan mengomeli orang lain yang tidak memberi lebih banyak lagi. Padahal mereka tidak memberi sesuatu yang masih mereka perlukan untuk diri mereka, atau sesuatu yang masih bisa mereka nikmati sebagai milik mereka. Mereka hanya memberi dari kelimpahan mereka! (bandingkan lagi dengan kisah janda dalam markus 12:41-44).
Sekarang kita sampai ke masalah dosa tindakan atau dosa perbuatan...
Cinta terhadap benda atau milik. Bagaimana sikap hati anda terhadap harta benda yang anda miliki di dunia ini? Apakah anda menganggap harta milik anda itu sepenuhnya milik anda, artinya boleh anda gunakan atau anda buang sesuka hati anda? Jika ya, tuliskanlah! Jika anda cinta harta dan berusaha mengejar harta demi dirimu sendiri, atau demi memuaskan ambisi, maka anda telah berdosa. Jadi anda harus bertobat.
Memamerkan diri. Berapa kali anda lebih lama mempersiapkan penampilan anda ketika akan pergi ke gereja daripada mempersiapkan hati dan pikiran anda untuk menyembah Allah di bait-Nya? Anda lebih mempedulikan penampilan jasmani anda di hadapan orang banyak daripada mempedulikan sikap hatimu di mata Allah. Saat anda membuyarkan perhatian orang-orang yang khusuk menyembah Allah dengan menarik perhatian jemaat terhadap dandananmu yang elok. Dan anda berpura-pura tidak peduli bahwa orang-orang sedang menatap anda? Jujurlah. Apakah anda akan berusaha berdandan seelok itu seandainya setiap orang yang hadir dalam kebaktian itu buta?
Iri. Perhatikan kasus-kasus di mana anda iri terhadap orang yang lebih tinggi kedudukannya. Atau mungkin anda iri terhadap mereka yang lebih berbakat dan lebih berguna daripada anda. Tidak pernahkah anda iri terhadap seseorang, sehingga anda merasa sakit hati bila mendengar orang itu dipuji? Bukankah anda lebih senang ketika mereka bertindak keliru ketimbang ketika mereka berlaku baik; atau lebih senang atas kegagalan mereka ketimbang kesuksesan mereka. Jujurlah terhadap diri anda sendiri! Bila anda masih menyimpan roh celaka ini, maka bertobatlah sungguh-sungguh di hadapan Allah.
Kepahitan. Cobalah mengingat-ingat kembali peristiwa di mana anda menyimpan kepahitan atau dendam terhadap seseorang. Atau saat-saat anda mempergunjingkan saudara seiman, tanpa ketulusan dan tanpa kasih. Kasih "mengharapkan segala sesuatu", namun anda bimbang dalam kesia-siaan, dan curiga sampai ke hal-hal yang paling buruk.
Fitnah (gosip) / umpat. Pikirkan kembali peristiwa-peristiwa di mana anda membicarakan seseorang ketika orang itu tidak hadir. Ya, berbicara tentang kesalahan-kesalahannya (yang sebenarnya maupun sekadar prasangka anda), tanpa alasan yang bisa dipertanggungjawabkan. Inilah finah. Anda tidak perlu membohongi diri terhadap rasa bersalah yang muncul di hati karena sudah menfitnah seseorang. Menceritakan hal yang sebenarnya namun dengan maksud untuk menyakiti seseorang juga adalah umpatan. Anda harus bertobat bila demikian.
Kesembronoan (humor berlebihan). Berapa seringkah anda membuat lelucon di hadapan Allah, padahal anda tidak akan berani melakukan hal sembrono ini di hadapan orang yang terpandang atau atasan anda di dunia ini? Anda bersikap seolah-olah anda seorang atheis, atau lupa bahwa Allah ada dan hadir. Atau lebih besar sikap dan rasa hormat anda ketika seorang hakim hadir di depan anda ketimbang sikap hormat anda terhadap Dia dan kehadiran-Nya?
Dusta. Mengertilah apa yag disebut dusta. Segala bentuk penipuan yang direncanakan adalah dusta. Bila anda memberi kesan tertentu yang berbeda dari kebenaran sejati, maka anda berdusta. Tuliskanlah semua kasus yang bisa anda kumpulkan kembali. Jangan sebut dengan nama yang lebih halus. Allah menyebutnya sebagai dusta dan menuntut hal itu sebagai dusta, jadi anda perlu menilai diri anda dengan benar! Pikirkan semua ucapan, cara memandang dan tindakan yang anda rencanakan untuk memberi kesan yang berlawanan dengan kebenaran, yang anda lakukan demi kepentingan diri sendiri.
Menipu. Tuliskan semua kasus di mana anda memperlakukan orang lain dengan cara yang anda sendiri benar-benar tidak suka bila orang lain memperlakukan anda seperti itu. Itulah menipu. Yesus berkata, "segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka" (Matius 7:12). Inilah hukum Allah. Dan bila anda tidak mentaatinya, maka anda adalah seorang penipu. Allah tidak berkata bahwa sebaiknya anda melakukan sesuatu yang anda harapkan orang lain perbuat terhadap anda, karena hukum seperti ini memungkinkan terjadinya bermacam-macam kejahatan dalam tindakan kita. Hukum itu berkata, perbuatlah apa yang anda ingin orang lain perbuat terhadap anda! (Apakah anda menipu pemerintah? Misalnya dalam hal pembayaran pajak dan iuran-iuran wajib. Atau tunjangan-tunjangan yang anda dapatkan dengan menipu?)
Munafik. Sebagai contoh, dalam doa dan pengakuan dosa anda kepada Allah, tuliskanlah semua kasus yang bisa anda ingat mengenai saat-saat anda berdoa untuk sesuatu yang sebenarnya tidak sungguh-sungguh anda inginkan. Berapa sering anda mengakui suatu dosa kepada-Nya tanpa sungguh-sungguh bermaksud untuk berhenti melakukannya? Ya, anda telah mengakui dosa itu dalam doa ketika anda tahu bahwa anda masih menginginkannya, dan mengulangi dosa itu serta sangat berhasrat menikmatinya.
Merampok Allah. Pikirkan kembali semua peristiwa di mana anda menyalahgunakan waktu yang anda miliki, menghamburkan waktu yang sebenarnya merupakan waktu yang Allah berikan untuk melayani-Nya dan menyelamatkan jiwa-jiwa. Waktu-waktu berharga yang terbuang percuma untuk hiburan dan obrolan-obrolan tak berguna, untuk membaca novel-novel duniawi, atau bahkan untuk tidak berbuat apa-apa; kasus-kasus di mana anda menyalahgunakan bakat-bakat dan kemampuan berpikir yang anda miliki. Pikirkan juga peristiwa-peristiwa di mana anda menghamburkan uang Allah (karena sebagai pengikut Kristus, segala milik kita adalah milik-Nya) demi menuruti keinginan nafsu atau menggunakannya untuk sesuatu yang tidak benar-benar anda perlukan, untuk hal-hal yang sama sekali tidak menyokong kesehatan, kebaikan dan manfaat. Coba renungkan mengenai orang-orang yang mengaku sebagai orang percaya, namun menggunakan uang Allah untuk meracuni dirinya dengan tembakau, minuman keras dan obat-obat terlarang dll.
Naik pitam melulu. Barangkali anda pernah memukul atau menyiksa istri, putra-putri, kerabat, pegawai atau tetangga anda. Tuliskanlah semuanya!
Menghalangi orang lain menjadi orang yang berguna. Anda bukan saja pernah merampok Allah dalam hal menahan pengembangan talenta-talenta anda sendiri, namun juga "mengikat tangan orang lain". Sungguh jahat hamba yang bukan hanya membuat dirinya tak berguna, namun juga menghalangi hamba lainnya sehingga tak berguna juga! Hal seperti ini dilakukan melalui cara seperti menyita waktu mereka padahal waktu mereka tidak anda perlukan. Jadi anda sedang menjadi boneka yang didalangi setan. Bukan hanya sedang membuktikan diri sebagai gelandangan yang menganggur, namun sekaligus anda menghalangi orang lain bekerja.
Berhala dan agama lain. (Ketika aku sendiri juga menuliskan dosa-dosa yang bisa kuingat, aku menyadari bahwa ada banyak jenis dosa yang kini dianggap sebagai suatu hal yang lumrah, yang pada masa Finney hidup merupakan hal yang bahkan tak pernah disebutkan. Di antaranya adalah percabulan dan dosa-dosa seksual, pornografi, segala jenis damai palsu yang dihasilkan oleh obat bius, keterlibatan dalam dunia okultisme, termasuk astrologi, sihir, ramal, meditasi, yoga, dan segala tingkatan agama dan filsafat Timur, dsb. - Keith).
Beberapa Petunjuk Penting
Bila anda menyadari ternyata anda telah melakukan sesuatu kesalahan terhadap orang lain, dan orang ini masih bisa anda jangkau, maka datanglah kepadanya dan akuilah segera serta bereskanlah persoalan anda dengannya. Bila mereka menetap di tempat yang terlampau jauh sehingga anda tidak mungkin mengunjunginya, maka tuliskanlah sepucuk suarat (atau teleponlah mereka), akuilah bahwa anda telah melukai hati mereka. Bila anda telah merugikan seseorang dalam bentuk materi, bayarlah uang sebagai ganti rugi, dalam jumlah penuh berikut bunganya..
Ketika anda menelusuri daftar jenis dosa ini, lakukanlah dengan kepastian bahwa anda menyelesaikan dan memperbaiki masalah dengan segera, menyeluruh dan tuntas. Ketika menemukan suatu kesalahan, berjanjilah pada dirimu sendiri saat itu juga, dalam kekuatan Allah, untuk tidak berbuat dosa itu lagi. Tak ada gunanya anda memeriksa diri bila anda tidak mengambil keputusan untuk berubah dalam setiap aspek yang anda ketahui keliru, baik dosa dalam hati, sifat maupun tindakan.
Jangan kepalang tanggung! Lakukan sekarang juga! Jangan menundanya, karena hanya akan memperburuk masalah. Akuilah kepada Allah semua dosa yang anda lakukan terhadap Allah, dan kepada manusia semua dosa yang anda lakukan terhadap manusia. Bila anda menghadapi sebuah batu merintangi jalan di depan anda, janganlah mencari jalan mudah dengan mondar-mandir mengitarinya atau sekadar mencari jalan pintas. Singkirkanlah batu penghalang itu dari jalan anda. Dalam menggemburkan lahan hati, anda harus menyingkirkan semua penghalang. Akan ada hal-hal yang tersisa bila anda menganggapnya sebagai hal yang sepele, dan anda akan bingung mengapa anda tidak memiliki damai dengan Allah di hati anda. Bisa juga penyebabnya adalah keangkuhan dan pemikiran duniawi yang menutupi sesuatu yang sebenarnya Allah ingin anda akui dan singkirkan.
Bila anda tidak menelusuri dosa-dosa anda dengan cara ini, serta menyimaknya dengan teliti, satu demi satu, maka anda tidak akan menyadari jumlah, besar serta bobot dosa itu sebenarnya. Anda seharusnya menelusuri daftar ini secara menyeluruh dan saksama, dengan hati-hati dan sungguh-sungguh seperti halnya anda sedang mempersiapkan diri untuk menghadap Tahta Pengadilan Terakhir! (1 Korintus 11:31).
Sumber: Finney, Charles. G. 1979. "Breaking Up the Fallow Ground". Disunting dan disadur oleh Keith dan Melody Green. Lindale, Texas, USA: Last Days Ministries. (Kode LD#01)